Ketika Panas (Bumi) Jadi Anugerah Negeri
Ya
Allah….Nikmat yang mana lagi yang kami dustakan…
Menerjang teriknya mentari ke sana kemari membawa alamat...heheh |
Ceceran
keringat bertubi-tubi membasahi badan ini yang sedang bermotoran ngalor-ngidul
mencari alamat, layaknya ayu ting-ting yang mendapat alamat palsu (Jempol di
goyang)… Bekasi pinggiran I’m coming...
Membayangkan
embun yang menetes di kemasan aqua botol dingin rasanya bisa menghilangkan
dahaga sesaat. Sluuuuuuurrrp…. Akkkh… Layaknya fatamorgana di tengah sahara… Berhubung
saat ini kepengen banget melupakan dahaga, bayangkan saja bila di tengah panas ini
kita membayangkan derasnya air mengguyur di bawah teriknya matahari (35 o
C Jakarta-Bekasi saat ini…fuuuuh…).
Dan mencari
korelasi di antara air dan panasnya matahari, lahir dalam pikiran ….tes tes tes
uaaaaap… Okaiiii…. membayangkan tentang uap, anganku tiba pada sebuah pesona
wisata yang kaya akan uap….aliran air panas yang tak henti mengalir dari dalam
bumi, tak pernah berhenti membawa kehangatan bagi warga yang ingin sekedar
menikmati hangat air yang ada di permukaan. Dieng, Wayangwindu, Gunung Salak,
menari-nari dalam pikiran….dan…. hangatnya onsen (pemandian air panas.red) di Jepang apalagi di tengah musim dingin
mendera, itu sungguh sensasi yang luar biasa….
Dan….
tiba2 anganku buyar….ngapain mikirin air panas di hari sepanas ini??? Hmmm….di
Jepang untuk menghangatkan sebuah onsen, diperlukan briket atau gas yang tidak
sedikit, bahkan perlu upaya besar sang pemilik untuk menyalakan dan
menghangatkan air yang cukup banyak itu rata-rata hampir 16 jam sehari. Onsen
memang jadi primadonasaat musim dingin tiba, kehangatan dibayar dengan harga
yang tidak murah, setiap orang yang mandi di onsen dibanderol 500-1000 yen
(sekitar 60-120 ribu), harga yang lumayan untuk sekedar mandi. Tarohlah mandi
sehari sekali saja di onsen yang paling murah, sebulan bisa habis 500 yen x 30
hari atau sekitar 15000 yen… hmmmm….
Sementara
di Indonesia, air panas ini serta merta muncul begitu saja karena letaknya yang
dekat dengan sumber panas yang ada di bumi, sumber panas yang ada muncul pada tiap
sisi gunung api yang menyeruak dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
Anugerah yang sungguh luar biasa dan patut disyukuri.
Bentuk
syukur itu salah satunya diwujudkan dengan memahami dan memanfaatkan anugerah
itu dengan benar. Panas yang ada di dalam bumi (panas bumi) atau yang disebut
juga geothermal sesungguhnya merupakan sumber energi terbarukan yang dapat
menghasilkan energi dalam kapasitas yang besar. Okay, mari kita bahas lebih
rinci lagi tentang geothermal ini…..
Geothermal
adalah energi panas yang tersimpan di bawah permukaan bumi dan beberapa fluida
yang terkandung di dalam rapatan bebatuan. Mekanisme mendapatkan energi panas
bumi itu sebagai berikut: air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau
sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, kemudian
digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya
eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi
dibandingkan pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan bahan bakar
fosil. Walaupun saat ini teknologi geothermal sudah mulai banyak dikembangkan,
namun baru pemain-pemain besar yang berpartisipasi untuk mengelola panas bumi
ini. Jangan khawatir, meski startup-nya mahal, setelah mulai beroperasi, biaya
produksinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik
berbahan bakar fosil… overall, hanya mengandalkan dari energi yang dihasilkan
uap panas itu dan tidak membutuhkan lainnya….
Walau
saat ini sudah banyak di kembangkan di dunia, kali pertama pemanfaatan panas
bumi sebagai pembangkit listrik justru diprakarsai Negara itali sejak tahun
1913. Penggunaan energi panas bumi mulai terfokus di Negara-negara lain
semenjak era 1970-an. Kini, Selandia Baru yang tahun 1958 mulai memanfaatkan
panas bumi saat ini menjadi salah satu kiblat pengembangan teknologi panas bumi
di dunia.
Di saat
meningkatnya kebutuhan akan energi dan juga harga minyak bumi yang tidak pernah
turun, panas bumi sontak menjadi pilihan. Karena selain merupakan energi yang
muncul dengan kekuatan yang konstan, asalkan sisi-sisi sekitar pengusahaan
panas bumi tersebut dipelihara dengan baik sehingga aliran air ke dalam tanah
tidak mengalami gangguan, maka tidak perlu dibutuhkan sumber energi lainnya
untuk menggerakkan dan mengalirkan aliran uap panas yang kemudian dikonversi
jadi energi itu.
Nah,
sampai saat ini sudah 24 Negara yang sudah memanfaatkan energi geothermal untuk
menjadi pembangkit listrik, dan salah satunya termasuk Indonesia. Mau tau
sejarah pengembangan panas bumi di Indonesia…yuk kita lanjutkan cerita panas
bumi ini,,,,
Di
Indonesia usaha pencarian sumber energi geothermal untuk kali pertamanya
dilakukan di daerah kawah Kamojang di tahun 1918. 7 tahun mengeksplorasi dan
melakukan pengeboran, di tahun 1926 – 1929 mulai menemukan secercah harapan
dengan ditemukannya 5 sumur yang berpotensi sebagai energi geothermal. Sumur-sumur
tersebut dinamakan KMJ 1 – 5 sesuai dengan daerah dimana dilakukannya
eksplorasi (kawah kamojang) dan jumlah sumur yang berpotensi. KMJ-3 adalah
salah satu sumur yang masih berproduks uap panas kering atau dry steam sampai
hari ini. Kegiatan besar-besaran eksplorasi panas bumi di Indonesia mulai
dilanjutkan kembali secara massive pada tahun 1972.
Di
beberapa tahun terakhir, pasar untuk tenaga geothermal meningkat tajam, terutama
untuk meningkatkan elektrifikasi di wilayah pedesaan juga fokus untuk
mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah
lingkungan.
Sekitar
40% cadangan energi geothermal dunia terletak di bawah tanah Indonesia, maka
negara ini diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi geotermal terbesar di
dunia dan karena itu memiliki potensi tinggi untuk sumber energi terbarukan.
Data dari Ditjen EBTKE menunjukkan 28000 MW potensi panas bumi nasional saat
ini belum dimanfaatkan secara optimal, yang sudah dimanfaatkan baru sekitar
1700 MW atau hanya sekitar 6,2%.
Kenapa
pemanfaatan panas bumi belum optimal? Usaha apa saja yang sudah dilakukan
Pemerintah untuk mendorong peningkatan panas bumi ini? Sabar yaaaa…..itu semua
akan dikupas tuntas pada tulisan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar