Mati Suri

Mati suri dalam mengimplementasikan hobi itu adalah hal yang lumrah. Bukan karena ingin mencari pembenaran rasa malas, ataupun menyamarkan hasrat dan gairah yang kian buntu dalam menentukan dan menemukan keunikan hobi tersebut. Rasa puaspun terkadang menjadi kambing hitam lainnya dalam proses "pengamininan" kematian tersebut, seolah-seolah sudah menyentuh dasar dan tak ada bagian lainnya yang bisa diulik dan diselam lagi sehingga hobi itu tenggelam sendirinya bersama kepuasaan.

Amira chan dan lampu belajarnya
Menulis dan membaca adalah satu kesatuan kegemaran manusia yang seharusnya sudah tumbuh dan kembang sejak masa kanak-kanak. Proses dimana mengenal huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi paragraf berdiksi sehingga "gurih" untuk disikat.


Data statistik UNESCO di tahun 2012 memaparkan bahwa indeks minat baca penduduk Indonesia mencapai 0,001. Bayangkan kalau kita utak-atik angka indeks tersebut terhadap jumlah total penduduk Indonesia saat ini, berarti hanya ± 255 ribu orang yang suka membaca, dan "tercengang"nya berarti ada sekitar 252,45 juta jiwa yang tak berminat membaca.... Wew Funtastik bukan !!! jadi sebenarnya apa yang salah? Proses mengenal kata dari membaca dan menulis saat kita kanak-kanak ternyata tidak berbanding lurus dengan minat membaca saat kita sudah merasa "khatam" dengan Bahasa .... hmmmh menarik, Saya tertarik (red : salah satu kalimat yang saya sadur dari murid Jepang yang belajar bahasa Indonesia dengan Saya). Bagaimana dengan kondisi kekinian indeks membaca saat ini??

Yaps itulah sekelebat yang menjadikan Saya berkeinginan untuk menghidupkan hobi menulis dan memulainya bercerita disini. Karena hidup itu adalah cerita, jadi apa salahnya kalau kita berkuli tinta.


Jakarta,  Agustus 2017
Mr. Huseini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesederhana Kopi dan Roti

Harta Karun EBT Itu Ada Dalam Limbah Tanaman Tropis yang Menjamur di Indonesia

Mau Dibawa Kemana Listrik Indonesia? (Part 2)